Wahai bapak dosen yang selalu mengaku sebagai raja dalam kelas.
Ketahuilah bahwa banyak hati-hati yang terluka ketika melihat huruf C+ menyapa
di website akademik kami. Ada apa gerangan?? Aku kira C+ hanya menyapaku, tapi
C adil karena dia juga menyapa teman-temanku yang lain. Nilai ini jelas tidak
menggambarkan kemampuanku. Entah aku yang terlalu percaya diri atau Anda yang
terlalu idealis dengan urusan nilai. Namun, aku tetap bersyukur karena ternyata
ada teman yang kabarnya tidak lulus mata kuliah ini.
Bapak, kami rasa kami tidak terlalu bodoh,
dan ketahuilah untuk urusan ujian pasti kami akan memperjuangkan mata kuliah
Anda. Bagi kami tidak ada target kecuali A. Bagi kami mata kuliahmu tidaklah
terlalu sulit, masih ada mata kuliah yang serupa meski tidak sama pada semeter
ini, lebih sulit bahkan. Namun, tahukah kau bapak, aku masih bisa mendapatkan
nilai A. Sistem belajar yang kau terapkan sungguh tidak profesional dan
efektif. Apakah Anda sudah cukup berkaca bagaimana Anda mengajarkan dan
menularkan ilmu kepada kami? Dengan sistem yang hanya butuh mengajar 3 kali
untuk ujian dan sisanya Anda tidak bisa hadir karena suatu hal. Lalu, apa-apaan
yang Anda laukan mengadakan ujian pada H-2 batas pemasukan nilai. Sistem yang
kau terapkan yang membuat kami mendapatkan nilai jeblok. Dan saya dengan tegas
menyalahkan Anda atas kejeblokan nilai ini. Perlukah saya meminta
pertanggungjawaban?
Mahasiswa UI bukan mahasiswa yang bodoh
bapak, jika dalam satu kelas semua mendapatkan nilai jelek pastilah ada sesuatu
di balik itu. Dan untuk masalah ini, sekali lagi saya menyalahkan ANDA!!!!
Bapak, banyak sekali yang kecewa dengan nilai ini. ketahuilah saya masih tidak
rela mendapatkan nilai ini. Karena saya yakin bisa mendapat nilai lebih untuk
mata kuliah Anda. Mata kuliah Anda membuatku tidak bisa mempersembahkan nilai
terbaik untuk oleh-oleh keluargaku di kampung. Mata kuliah Anda membuat IP dan
IPK turun dan itu sangat membahayakan nasib beasiswaku. Semoga adik-adik
angkatan saya tidak merasakan kekecewaan kami. Semoga saya tidak akan menemui
dosen seperti Anda di kampus perjuangan ini.
Depok, 11 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar