Minggu, 23 Oktober 2011

Aku dan Sahabat Kecilku Laskar Kemang


Siang itu aku ingat sekali, aku mengikuti perkuliahan dengan tidak fokus, berharap perkuliahan akan segera selesai. Aku harus menemui murid-murid baruku, teman-teman kecilku yang akupun belum tahu seperti apa mereka. Hari itu untuk kesekian kalinya aku harus menggunakan jatah bolos kuliahku karena program I Love Science. Program kerjasama CSR Karya Salemba Empat dan CSR Bank OCBC NISP. Program yang ditujukan untuk memberikan bimbingan belajar kepada siswa-siswa SD kelas 2-6 yang berada di sekitar kantor Bank OCBC dan merupakan anak-anak dari kalangan kurang mampu. Sebelum siap menjadi pengajar kami sekitar 28 mahasiswa UI dan IPB penerima beasiswa Karya Salemba Empat sudah mendapatkan berbagai macam training selama 2 minggu dari orang-orang hebat yang berkecimpung di dunia pendidikan, mulai dari The Social Transformer "Yohanes Surya", manusia cerdas yang pernah dimiliki Indonesia yang telah mengantarkan anak-anak Indonesia menjadi juara di berbagai Olimpiade Sains Internasional, lalu ada Guru Besar ITB I Gede Raka, Kuark Internasional dan I Teach yang kesemuanya membuat kita harus bisa menjadi Great Teacher.
Dua minggu pelatihan merupakan hari-hari yang sangat menyenangkan. Bertemu dengan teman-teman baru dari IPB dan UI, makan gratis dan enak, antar-jemput ke tempat pelatihan, dan belajar dari orang hebat seperti Yohanness Surya. Demi mengikuti pelatihan itu, kami bahkan sampai bolos kuliah sampai 2 minggu dan menjadi buronan dosen karena sering sekali bolos. Namun, itu adalah sebuah pilihan teman-teman. Terkadang kita harus mengorbankan sesuatu demi memilih kesempatan yang lain. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar meski harus dengan usaha yang lebih untuk mengejar ketertinggalan.

Kami ber-28 akan ditempatkan di cabang-cabang OCBC di Jabodetabek-Bogor. Aku sendiri mendapat jatah di cabang Bekasi-Kemang Pratama. Tempat yang aku rasa cukup jauh karena harus 2 kali angkot dan 1 kali naik bus serta butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai kesana. Aku mendapat partner mengajar dari anak UI, sitta namanya. Teman satu daerah denganku, dia mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan. The story is begin!

Aku masih sangat ingat pertama kalinya aku bertemu laskar Kemang, sahabat kecilku yang akan bersama-sama selama 6 bulan kedepan. Tanggal bersejarah  itu adalah 1 Maret 2011. Ada 21 anak dari kelas 2 sampai 6 di kelas itu. Satu anak yang langung mencuri perhatianku adalah Esta. Anak kecil yang aku kenal karena dia memang lain dari pada yang lain. Aku merasa dia sangat hiperaktif, tapi dia ga pernah bisa berbaur dengan yang lain. Kalau dia bersama teman-teman yang lain, pasti ada saja yang jadi korban kemarahan dan kenakalannya. Dia kasar, kalau ada yang tidak sesuai dengan keinginnanya pasti dia akan memukul temannya. Bahkan dia pernah membanting meja karena saking kesalnya. Salah satu anak ada yang bilang bahwa dia menderita syndrom down atau apa namanya aku lupa. Tapi justru itulah tantanganku.


Fotonya Esta waktu asyik belajar.


Murid-muridku di Kemang adalah murid-murid yang luar biasa. Ada si cerdas Galery yang kalau aku gambarkan dia itu seperti tokoh lintang di Laskar Pelangi. Sangat cerdas dan Luar Biasa. Dia bis menghitung dengan cepat hanya dengan memejamkan mata. adiknya Galsiah wangi juga ada kelas itu, dia masih kelas 2..Cantik anaknya dan pintar juga seperti kakaknya. 

Ada cerita unik di kelas itu. Salah satu sahabat kecilku yang selalu ceria kalau belajar (meski banyak bercandanya daripada belajarnya) mau khitanan, dan kami diundang. Fitra namanya. Namun sayang aku tak bisa datang ke acara syukuran khitanannya karena waktu itu aku lagi di Kebumen, tapi ada mba nur -salah satu pengajar juga yang dapat tempat mengajar di ONT- yang menggantikanku. Sitta dan mba nur memberikan 2 buku cerita seri dunia sebagai kado. Yang satu tentang Abdullah bin Abbass dan dan satu lagi tentang Albert Enstein. Beberapa hari kemudian Fitra sudah bisa masuk kelas, dan aku memintanya untuk menceritakan isi buku itu. Terkejut sekali waktu melihat dia bercerita. Aku rasa dia berbakat sebagai seorang pendongen, ceritanya runtut dan hampir mirip dengan kata-kata yang ada di buku itu. Teman-temannya pun sangat senang kalau dia bercerita di depan. Dia memang murid yang biasa saja dalam pelajaran, tidak secerdas galery, namun dia murid dengan bakat yang lain yaitu bercerita. Luar biasa! Dan di pertemuan-pertemuan selanjutnya dialah pendongeng kita di akhir belajar.



Di depan rumah fitra waktu khitanan. Fitra yang pake baju biru dan sarung.

Aku punya murid-murid dengan sifat dan keunikan yang berbeda. Kali ini tentang Farhan. Si anak cerdas nan sholeh. Dia tidak kalah cerdas lhoo... dari galery, tapi ada satu yang membedakannya. Dia juga cerdas dalam agama. Dia itu menghafal Al-Quran, katanya sih sudah sampai juz 3. Subhanalloh ya..^^. Anak sekecil itu sudah bisa menghafal 3 juz, malu aku yang segede ini belum hafal satu juz pun. Dialah ustadz di kelasku. Dia juga sering menjadi imam saat sholat maghrib berjamaah, dan memang bacaan dia sudah cukup bagus untuk anak seumuran dia. 


Terharu sekali kalau liat foto ini. 

Murid luar biasa selanjutnya adalah Rangga. Aku selalu menyebutnya si gigih rangga. Dia masih kelas 2, tapi dia tidak kalah pintar dengan anak-anak kelas 4-5, lebih pintar bahkan. Aku belajar semangat dari dia. Suatu hari dia bercerita bahwa setiap hari dia bangun jam 3 pagi untuk membantu ibunya mencuci piring, terkadang dia juga mencuci baju sendiri lhoo. Ayahnya seorang chef di sebuah hotel. Dia anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtuanya. Tetap berangkat les meski sangat capek karena baru pulang sekolah jam 4, dan harus menjaga adeknya. Rangga love u :)


Rangga dan teguh

Masih banyak anak-anak hebat yang ingin aku ceritakan, tapi mungkin lain kali saja aku lanjutkan. Tiga bulan pertama mengajar aku masih bersama 21 anak, namun di tiga bulan selanjuntnya harus diseleksi menjadi 10 anak karena proses belajar dirasa kurang efektif jika terlau banyak anak apalagi dengan satu guru. Dari hasil seleksi terpilihlah 10 orang terbaik yaitu Galery, farhan, rangga, aditia, teguh, nurul, lutvia, fitra,sekar dan sinta. Hari-hari kita lalui meski banyak sekali godaan. Kuliah yang semakin sibuk, terbentur dengan jatah libur semester genapku, puasa ramadhan. Karena berbagai pertimbangan akhirnya waktu belajar yang dijadwalkan 3 bulan akhirnya harus aku selesaikan dalam 2 bulan dengan jadwal yang dipadatkan. Aku semakin menyayangi mereka, aku seperti mendapatkan 10 orang adik. Pengalaman dan kenangan bersama mereka tak akan aku lupakan, mereka sungguh spesial bagiku. Kini semua tugasku pun sudah tunai. Aku tak akan melupakan keceriaan kalian, senyum kalian, dan sapaan kalian saat melihatku berjalan menuju Bank OCBC Kemang yang mempertemukan kita. Aku pasti akan selalu merindukan kalian. Si cerdas Galery, Si ustadz Farhan, Si ceria Teguh, Si Pendongeng Fitra, Si Cantik Sinta, Si Cerewet Nurul, Si cerdas Sekar, si gigih Rangga, Si Ganteng Aditia, dan si Bandel Lutvia. Semoga kalian tumbuh menjadi anak yang luar biasa!!! Menjadi mutiara-mutiara yang terus memancarkan keindahan. 15-20 tahun lagi semoga aku akan melihat kalian menjadi orang-orang hebat kebanggaan Indonesia. Apapun cita-cita kalian, berjanjilah untuk selalu memperjuangkannya! Karena tidak ada orang sukses yang pemalas adikku, tidak ada orang sukses tanpa perjuangan. Ku tunggu kalian di pintu kesuksesan. Terima kasih telah berbagi kisah dan sedikit kehidupan kalian, terimakasih telah mengajariku banyak hal.






Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya..

-- Sahabat Kecilku, Ipang--

Depok, 23 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar