Siang itu aku ingat sekali, aku mengikuti perkuliahan dengan tidak
fokus, berharap perkuliahan akan segera selesai. Aku harus menemui murid-murid
baruku, teman-teman kecilku yang akupun belum tahu seperti apa mereka. Hari itu
untuk kesekian kalinya aku harus menggunakan jatah bolos kuliahku karena program
I Love Science. Program kerjasama CSR Karya Salemba Empat dan CSR Bank OCBC
NISP. Program yang ditujukan untuk memberikan bimbingan belajar kepada
siswa-siswa SD kelas 2-6 yang berada di sekitar kantor Bank OCBC dan merupakan
anak-anak dari kalangan kurang mampu. Sebelum siap menjadi pengajar kami
sekitar 28 mahasiswa UI dan IPB penerima beasiswa Karya Salemba Empat sudah
mendapatkan berbagai macam training selama 2 minggu dari orang-orang hebat yang
berkecimpung di dunia pendidikan, mulai dari The
Social Transformer "Yohanes
Surya", manusia cerdas yang pernah dimiliki Indonesia yang telah
mengantarkan anak-anak Indonesia menjadi juara di berbagai Olimpiade Sains
Internasional, lalu ada Guru Besar ITB I Gede Raka, Kuark Internasional dan I
Teach yang kesemuanya membuat kita harus bisa menjadi Great Teacher.
Dua minggu pelatihan merupakan hari-hari yang
sangat menyenangkan. Bertemu dengan teman-teman baru dari IPB dan UI, makan
gratis dan enak, antar-jemput ke tempat pelatihan, dan belajar dari orang hebat
seperti Yohanness Surya. Demi mengikuti pelatihan itu, kami bahkan sampai bolos
kuliah sampai 2 minggu dan menjadi buronan dosen karena sering sekali bolos.
Namun, itu adalah sebuah pilihan teman-teman. Terkadang kita harus mengorbankan
sesuatu demi memilih kesempatan yang lain. Alhamdulillah semuanya berjalan
lancar meski harus dengan usaha yang lebih untuk mengejar ketertinggalan.
Kami ber-28 akan ditempatkan di cabang-cabang
OCBC di Jabodetabek-Bogor. Aku sendiri mendapat jatah di cabang Bekasi-Kemang
Pratama. Tempat yang aku rasa cukup jauh karena harus 2 kali angkot dan 1 kali
naik bus serta butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai kesana. Aku mendapat
partner mengajar dari anak UI, sitta namanya. Teman satu daerah denganku, dia
mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan. The story is begin!
Aku masih sangat ingat pertama kalinya aku
bertemu laskar Kemang, sahabat kecilku yang akan bersama-sama selama 6 bulan
kedepan. Tanggal bersejarah itu adalah 1 Maret 2011. Ada 21 anak dari
kelas 2 sampai 6 di kelas itu. Satu anak yang langung mencuri perhatianku adalah
Esta. Anak kecil yang aku kenal karena dia memang lain dari pada yang lain. Aku
merasa dia sangat hiperaktif, tapi dia ga pernah bisa berbaur dengan yang lain.
Kalau dia bersama teman-teman yang lain, pasti ada saja yang jadi korban
kemarahan dan kenakalannya. Dia kasar, kalau ada yang tidak sesuai dengan
keinginnanya pasti dia akan memukul temannya. Bahkan dia pernah membanting meja
karena saking kesalnya. Salah satu anak ada yang bilang bahwa dia menderita
syndrom down atau apa namanya aku lupa. Tapi justru itulah tantanganku.
Fotonya Esta waktu asyik belajar.
Murid-muridku di Kemang adalah murid-murid yang luar biasa. Ada si
cerdas Galery yang kalau aku gambarkan dia itu seperti tokoh lintang di Laskar
Pelangi. Sangat cerdas dan Luar Biasa. Dia bis menghitung dengan cepat hanya
dengan memejamkan mata. adiknya Galsiah wangi juga ada kelas itu, dia masih
kelas 2..Cantik anaknya dan pintar juga seperti kakaknya.
Ada cerita unik di kelas itu. Salah satu sahabat kecilku yang
selalu ceria kalau belajar (meski banyak bercandanya daripada belajarnya) mau
khitanan, dan kami diundang. Fitra namanya. Namun sayang aku tak bisa datang ke
acara syukuran khitanannya karena waktu itu aku lagi di Kebumen, tapi ada mba
nur -salah satu pengajar juga yang dapat tempat mengajar di ONT- yang
menggantikanku. Sitta dan mba nur memberikan 2 buku cerita seri dunia sebagai
kado. Yang satu tentang Abdullah bin Abbass dan dan satu lagi tentang Albert
Enstein. Beberapa hari kemudian Fitra sudah bisa masuk kelas, dan aku
memintanya untuk menceritakan isi buku itu. Terkejut sekali waktu melihat dia
bercerita. Aku rasa dia berbakat sebagai seorang pendongen, ceritanya runtut
dan hampir mirip dengan kata-kata yang ada di buku itu. Teman-temannya pun
sangat senang kalau dia bercerita di depan. Dia memang murid yang biasa saja dalam
pelajaran, tidak secerdas galery, namun dia murid dengan bakat yang lain yaitu
bercerita. Luar biasa! Dan di pertemuan-pertemuan selanjutnya dialah pendongeng
kita di akhir belajar.
Di depan rumah fitra waktu khitanan. Fitra
yang pake baju biru dan sarung.
Aku punya murid-murid dengan sifat dan keunikan yang berbeda. Kali
ini tentang Farhan. Si anak cerdas nan sholeh. Dia tidak kalah cerdas lhoo...
dari galery, tapi ada satu yang membedakannya. Dia juga cerdas dalam agama. Dia
itu menghafal Al-Quran, katanya sih sudah sampai juz 3. Subhanalloh ya..^^.
Anak sekecil itu sudah bisa menghafal 3 juz, malu aku yang segede ini belum
hafal satu juz pun. Dialah ustadz di kelasku. Dia juga sering menjadi imam saat
sholat maghrib berjamaah, dan memang bacaan dia sudah cukup bagus untuk anak
seumuran dia.
Terharu sekali kalau liat foto ini.
Murid luar biasa selanjutnya adalah Rangga. Aku selalu menyebutnya
si gigih rangga. Dia masih kelas 2, tapi dia tidak kalah pintar dengan
anak-anak kelas 4-5, lebih pintar bahkan. Aku belajar semangat dari dia. Suatu
hari dia bercerita bahwa setiap hari dia bangun jam 3 pagi untuk membantu
ibunya mencuci piring, terkadang dia juga mencuci baju sendiri lhoo. Ayahnya
seorang chef di sebuah hotel. Dia anak yang sangat berbakti kepada kedua
orangtuanya. Tetap berangkat les meski sangat capek karena baru pulang sekolah
jam 4, dan harus menjaga adeknya. Rangga love u :)
Rangga dan teguh
Masih banyak anak-anak hebat yang ingin aku ceritakan, tapi
mungkin lain kali saja aku lanjutkan. Tiga bulan pertama mengajar aku masih
bersama 21 anak, namun di tiga bulan selanjuntnya harus diseleksi menjadi 10
anak karena proses belajar dirasa kurang efektif jika terlau banyak anak
apalagi dengan satu guru. Dari hasil seleksi terpilihlah 10 orang terbaik yaitu
Galery, farhan, rangga, aditia, teguh, nurul, lutvia, fitra,sekar dan sinta.
Hari-hari kita lalui meski banyak sekali godaan. Kuliah yang semakin sibuk,
terbentur dengan jatah libur semester genapku, puasa ramadhan. Karena berbagai
pertimbangan akhirnya waktu belajar yang dijadwalkan 3 bulan akhirnya harus aku
selesaikan dalam 2 bulan dengan jadwal yang dipadatkan. Aku semakin menyayangi
mereka, aku seperti mendapatkan 10 orang adik. Pengalaman dan kenangan bersama
mereka tak akan aku lupakan, mereka sungguh spesial bagiku. Kini semua tugasku
pun sudah tunai. Aku tak akan melupakan keceriaan kalian, senyum kalian, dan
sapaan kalian saat melihatku berjalan menuju Bank OCBC Kemang yang
mempertemukan kita. Aku pasti akan selalu merindukan kalian. Si cerdas Galery,
Si ustadz Farhan, Si ceria Teguh, Si Pendongeng Fitra, Si Cantik Sinta, Si
Cerewet Nurul, Si cerdas Sekar, si gigih Rangga, Si Ganteng Aditia, dan si
Bandel Lutvia. Semoga kalian tumbuh menjadi anak yang luar biasa!!! Menjadi
mutiara-mutiara yang terus memancarkan keindahan. 15-20 tahun lagi semoga aku
akan melihat kalian menjadi orang-orang hebat kebanggaan Indonesia. Apapun
cita-cita kalian, berjanjilah untuk selalu memperjuangkannya! Karena tidak ada
orang sukses yang pemalas adikku, tidak ada orang sukses tanpa perjuangan. Ku
tunggu kalian di pintu kesuksesan. Terima kasih telah berbagi kisah dan sedikit
kehidupan kalian, terimakasih telah mengajariku banyak hal.
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya..
-- Sahabat Kecilku, Ipang--
Depok, 23 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar