08 JANUARI 2010
Amphibi dalam dunia ilmu pengetahuan tidak lain adalah hewan yang mampu hidup pada dua dunia yaitu air dan darat. Katak contohnya. Manusia sebagai hewan yang berakal ternyata tak jauh berbeda dari seekor katak. Ya, manusia manusia ketika bermetamorfosis menjadi hewan amphibi. Amphibi di sini bukanlah berarti mampu hidup pada dua dunia yaitu air dan darat, melainkan dunia mimpi dan nyata.
Ketika manusia berada dalam dunia nyata, mereka benar-benar menjadi sesosok manusia dengan Tuhan sebagai penguasa dan pengatur segala kehidupan di bumi. Manusia dihadapkan pada persoalan hidup seperti pemenuhan kebutuhan pangan, papan, sandang, pendidikan, seksual, agama dan lain sebagainya. Mereka akan melakukan apapun untuk mencapai hidup yang terbaik, namun semua kembali pada Tuhan sebagai Sang Penguasa yang Maha Berkehendak. Cita dan harapan hidup sesuatu hal yang membuat mereka ingin hidup selamanya di dunia ini sebelum cita hidup itu tercapai. Seolah mereka telah berubah menjadi sosok pejuang untuk hari ini dan hari esok.
Lain halnya saat manusia hidup pada dunia mimpi. Mereka berperan seolah-olah menjadi Tuhan yang maha Berkehendak mengatur semua kehidupan. Kehidupan berjalan sesuai dengan keinginan mereka. Dalam dunia mimpi manusia juga memiliki cita dan harapan hidup, namun semua itu lebih tepat disebut sebagai mimpi. Ya, hanyalah mimpi karena saat manusia hidup di dunia mimpi, mereka seolah menjadi seorang pecundang yang hanya mampu bermimpi tapi tidak bisa mewujudkan mimpi itu. Mimpi-mimpi itu seperti fatamorgana yang tampak dari kejauhan seolah-olah ada, namun dari dekat semua hanyalah kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar