Kamis, 07 Oktober 2010

Biar Cinta Bermuara Dengan Sendirinya


Depok, 26 Mei 2010
Pelabuhan
Karya Tyas Tatanka

Kenapa tak pernah kau tambatkan
Perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat bukan hanya satu
Pelabuhan tenang yang mau menerima
Kehadiran kapalmu
Kalau dulu memang pernah ada
Satu pelabuhan kecil, yang kemudian
Harus kau lupakan
Mengapa tak kau cari pelabuhan lain?
Yang akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau
Buka tirai di sanubarimu, dan kau akan tahu
Pelabuhan mana yang ingin kau singgahi
Untuk selamanya
Hingga pelabuhan itu jadi rumahmu
Rumah dan pelabuhan hatimu

MENYIKAPI SEBUAH TAKDIR

Kebumen, 9 juli 2010

Takdir, satu kata yang terus menjadi bahan pemikiran yang tak kunjung habis bagiku. Karena memang banyak rahasia Tuhan di dalamnya. Namanya juga rahasia, pasti tak ada satupun orang yang tahu dan mengetahui takdir sebelum Sang Khalik membukakan takdir itu. Rahasia itu kadang baik bagi kita namun tak jarang juga yang tak baik bagi kita. Apakah benar ada takdir baik dan takdir buruk? Pada dasarnya baik dan buruknya takdir itu tergantung pada bagaimana diri kita memandang takdir. Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini pasti kita mempunyai harapan-harapan. Harapan apapun dan bagaimanapun itu adalah hak dan merupakan kebebasan bagi kita. Takdir dianggap baik bagi manusia ketika putusan Tuhan (takdir) itu sesuai dengan harapan kita, sebaliknya takdir dianggap buruk ketika takdir tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Masalah takdir memang sudah menjadi hak mutlak bagi Alloh untuk menentukannya. Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita menyikapi takdir tersebut sehingga kita yakin bahwa takdir apapun itu adalah yang terbaik karena takdir adalah putusan Tuhan yang diberikan kepada kita.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui," (Al Baqoroh: 216).