Bertemu dengamu adalah nasibku.
Menjadi temanmu adalah pilihanku
Dan jatuh cinta padamu adalah di luar
kuasaku (Anonim)
Aku sangat menyukai sekali kata-kata
itu. Dan mungkin memang benar apa yang terungkap dalam kata itu. AKu percaya
dan mungkin kamupun juga demikian bahwa apa yang terjadi di dunia ini pasti
atas kehendak Tuhan. Begitupun ketika aku bertemu denganmu mungkin itupun sudah
ditakdirkan memang kita harus bertemu.
Teringat sebuah quote " JIka kamu
bertemu seseorang yang senyumnya mampu membuatmu tersenyum, mungkin kamu telah
menemukan orang yang tepat untuk hidup denganmu" dan mungkin semua orang
yang jatuh cinta pasti akan menganggap quote itu benar, tak terkecuali aku.
Orang yang sedang jatuh cinta akan mengalami serangkaian tingkah laku yang
tidak biasa. Sering senyum-senyum sendiri tidak jelas, suka melamun, dan
berkhayal tentang kamu dan dia, suka mencuri-curi pandang, selalu deg-degan
kalau ada di dekatnya dll. Dan mungkin itulah mengapa disebut jatuh cinta, kita
seperti terjatuh karena terus memikirkannya, karena kita membuang banyak waktu
hanya untuk berkhayal, dan memaksa otak untuk terus hanya memikirkan dia. Tidak
ada yang salah dengan jatuh cinta asalkan kita bisa mentransformasikannya ke
hal-hal positif.
Sedikit flash back ke
belakang, dimana akupun juga pernah merasakan jatuh cinta dan saat aku
menuliskan tulisan ini pun aku sedang tersenyum karena jatuh cinta. Aku pernah
menulis pada tulisan sebelumnya bahwa aku tidak bisa membedakan mana itu cinta
dan mengagumi. Aku tidak bisa membedakan itu lantaran orang yang aku sukai
selalu berada berapa tingkat di atasku. Dia jauh lebih hebat dariku, hebat dengan
berbagai perspektif tentunya. Hebat karena tingkah lakunya, hebat karena
akhlaknya, maupun hebat karena prestasinya. Bahkan kadang aku berpikir bahwa
orang yang aku sukai tidak mungkin bisa aku dapatkan. Namun, aku menyukai
prosesnya. Dimana jatuh cinta justru membuatku lebih termotivasi untuk menjaid
lebih baik. Oleh karena itu makanya penting untuk jatuh cinta pada orang yang
tingkatannya di atas kita. Aku pernah mendengar quote " Jika kamu ingin
mengetahui seseorang itu seperti apa, maka lihatlah siapa orang yang ada
disekitarnya dan buku apa yang dia baca". Menuruku jatuh cinta pun seperti
itu. Kepada siapa kita jatuh cinta mungkin bisa menggambarkan seperti apa kita.
Kalau kamu jatuh cinta pada juara kelas, mungkin kamu akan belajar giat dan berusaha
menjadi juara kelas atau paling tidak menjadi juara duanya, jika kamu jatuh
cinta pada orang yang rajin ibadah dan sholeh mungkin kamu akan termotivasi
menjadi seperti itu, jika kamu jatuh cinta pada orang yang dermawan mungkin
kamu juga akan menjadi dermawan. Transformasikan perasaan jatuh cinta menjadi
sebuah motivasi. Jadi jangan pernah hanya karena jatuh cinta kamu menjadi orang
yang diperdaya oleh cinta hingga membuatmu terjatuh, waktumu terbuang sia-sia,
dan prestasimu jatuh karena terus memikirkannya. Mari kita jadikan cinta
sebagai sarana untuk membangun potensi, membangun motivasi dan semangat untuk
lebih baik. Jika kita bisa bangun cinta kenapa harus jatuh cinta?
nice post... ^^
BalasHapus