gambar diambil dari road nowhere |
Mungkin
banyak orang yang gila sekali dengan hal-hal yang berbau Korea. Mulai dari
K-POP, drama, budaya, bahasa, dan tentu saja artis korea yang bening-bening.
Tak heran jika beberapa teman kayaknya pada pengen banget tuh ke Korea. Malah
ada juga yang bikin tabungan tiap bulan dengan konsep arisan jadi tiap bulan
semua orang harus berkomitmen untuk menabung minimal berapa rupiah gitu, saking
niatnya. Saya sendiri ga terlalu pengen-pengen amat ke sana, tapi ya kalo
dikasih kesempatan ga nolak (hehe…).
Tahun
ini memang aku ingin bisa ke luar negeri lagi, mengunjungi Negara yang belum
pernah aku jajah. Aku juga ada janji yang belum terpenuhi yaitu
mempresentasikan penelitian skripsi di ajang konferensi International. Waktu
itu bossku lagi ke Jerman untuk konferensi, yapp jadi banyak waktu kosong.
Akhirnya searching-searching info
konferensi yang kira-kira cocok untuk penelitian skripsiku. Dan ketemulah
konferensi global health di Sri Lanka dengan deadline 14 Februari. Setelah
abstrak jadi sesuai dengan format yang diminta, tanggal 12 Februari aku
kirimlah tuhh abstrak. Iseng-iseng cari di mbah google dan dapatlah info
konferensi “Asia Pasific Conference on Public Health (APCPH)” di Korea ini.
Hmmm… mata langsung terbelalak liat ada scholarship
yang ditawarkan untuk sekitar 50 peserta dengan kategori awards A, B, sampai C.
Award A akan mendapat uang 300 USD, free biaya konferensi, dan akomodasi 2
malam ditanggung. Award B mendapat free biaya konferensi, dan akomodasi 2
malam, sedangkan award C hnaya mendapat free biaya konferensi. Hmm… lumayan.
Iseng daftar ahh mumpung masih ada waktu dua hari sebelum deadline.
Dua
minggu setelah submit abstrak konferensi “Global Health” Sri Lanka, hasil pun
diumumkan dan benar saja aku lolos untuk mempresentasikan secara oral. Dalam
hati ga terlalu seneng, biasa aja habis biaya konferensinya lumayan mahal 400
USD dan belom transport dan akomodasi di sana, ditambah pula agak ragu juga
kalo misal harus melancong sendiri ke Sri Lanka. Saya masih menganggap
orang-orang kulit hitam kaya India itu menyeramkan termasuk Sri Lanka (rasis
sekali saya, maaf bukan bermaksud..). Masalah finansial tentu saja menjadi
masalah paling rumit ketika akan mengunjungi konferensi, apalagi dengan status
yang bukan lagi mahasiswa. Hmmm… karena jarak pengumuman dengan penyelenggaraan
konferens masih lama, akhirnya saya memutuskan untuk menunggu pengumuman APCPH
saja. Tanggal 28 Februari saya menerima dua email dari panitia APCPH, email pertama
tentang Notification Abstract dan
email yang kedua tentang Result
Scholarship. Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh saya diterima untuk oral
presentation dan sekaligus mendapat scholarship award B yaitu bebas dari biaya
konferens sebesar 400 USD dan mendapat akomodasi hotel 3 hari 2 malam. Dengan dapatnya
beasiswa itu saya jadi bersemangat dan bertekad untuk menghadiri konferensi
tersebut. Dengan waktu hanya satu bulan saya harus mempersiapkan semuanya,
dana, urusan visa, tiket dan sebagainya, waktu yang sangat singkat. (To be continue..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar