Yang paling susah jika kita travelling ke negara yang bukan muslim adalah cari makanan halal. Apalagi jika negara itu mayoritas mengkonsumsi daging babi. Setiap mau makan bukannya mikir ini harganya murah atau mahal, tapi justru mikir makanan ini halal atau ga ya?. Bahkan saking hati-hatinya untuk tetap berpegang teguh dengan prinsip agama yang kita anut (Islam) setiap membeli makanan pasti kita sibuk mencari label halal sebelum terlebih dulu melihat harga yang terpampang. Seperti ketika kita mau membeli cemilan ringan di supermarket, bahkan untuk keripik saja kita sampai mencari label halal, kalo ga ada ya sudah ga jadi beli. Huhuhu.. Rasanya kalo menemukan label halal itu sesuatu banget.
Thailand di malam hari itu sangat
asyik untuk sekedar jalan-jalan mengisi waktu luang dan berbelanja. Di sepanjang
jalan banyak sekali penjual-penjual yang membuka lapak. Entah itu makanan, buah,
baju, pernak-pernik dll. Setiap melihat orang-orang makan di pinggir jalan
rasanya pengen sekali mencoba, tapi siapa yang bisa menjamin makanan itu halal?
Bahkan demi mendapatkan makanan yang diyakinkan halal, hampir setiap pagi kita
sarapan di KFC (upsss.. sebut merek). Makanan favorit di KFC Thailand adalah
bubur ayamnya yang nyammiii top markotop. Tidak seperti bubur yang ada di
Indonesia pake kuah. Bubur disana nasi lembek gitu tapi bumbunya spicy sekali, wajib nyobain bubur itu
kalo main ke Thailand. Harganya yang relatif murah pun tentunya menjadi
pertimbangan besar. Oya saya rasa semua makanan di KFC harganya memang relatif
murah, malah lebih murah dari harga di Indonesia. So, setiap hari makan KFC ga
bikin bangkrut lah..
Di Thailand ada daerah khusus musllim
yang isinya orang-orang Timur-Tengah namanya Nana. Untuk kesana cukup
menggunakan BTS dan turun di stasiun Nana. Di sana bakal ditemuin orang-orang berhidung mancung berbahasa Arab " Ya, habibi bla bla bla ". Di sana hampir semua restoran berlabel halal bahkan tulisannya aja pake bahasa arab. Namun, satu yang berkesan ketika berkunjung ke restoran muslim
adalah saat berkunjung ke Usman
Restourant yang ada di daerah Phrom Phong. Pasalnya pemilik dan pelayan
restoran itu sangat ramah kepada orang-orang muslim, apalagi kepada muslim
melayu seperti dari Malaysia dan Indonesia. Bahkan, mereka bisa berbahasa
Melayu meskipun mereka asli orang Thailand. Pak usman dan karyawannya memperlakukan kita bukan hanya sebagai customer, tapi lebih seperti saudara. Temen-temen saya yang cowok saja, sampai nebeng mobil mereka untuk sholat jumat. Dan yang terpenting masakannya
mantap sekali. Akhirnya di restoran itulah kita bisa mencicip makanan khas
Thailand yaitu tomyam. Restoran itu letaknya tidak tepat di pinggir jalan, jadi
melewati gang kecil sekitar 15 meter. Bangunannya sederhana, tapi pas masuk ke lantai
3 untuk sholat woooww recommended untuk
bikin rumah mungil tapi bagus seperti itu. Meskipun tidak terlalu luas tapi
penataan dan desain rumahnya bagus.
Biasanya kalo makan di tempat pak
usman kita sekalian numpak sholat, karena di Thailand akan sulit juga menemukan
masjid, jadilah beberapa kali kita menumpang sholat disana. Pernah suatu hari
kita sedang asyik jalan-jalan Siam dan sudah waktunya sholat ashar, karena
bingung menemukan tempat sholat bahkan kita sampai naik taksi ke tempat pak
usman demi menjalankan kewajiban sholat. Eiitts seperti yang saya bilang harga
taksi disini murah, jadi ya ga masalah lah demi sholat. Coba bayangkan kalo di
Indonesia, orang mau sholat sampe naik taksi dulu bisa bangkrut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar