Akhirnya mimpi itu pun menjadi nyata. Aku benar-benar bisa menginjakkan kaki di Thailand pada tanggal 20 Januari 2013. Ohhh it’s not dream. Thailand adalah negara pertama yang berhasil aku kunjungi. Banyak cerita, banyak pengalaman, banyak hal baru dan tentunya dengan teman baru.
Agenda
pertama sampai di bandara Don Muang (DMK) Bangkok adalah mencari hostel yang
sebelumnya sudah dipesan oleh teman yang berangkat sehari sebelum kami. Dari Bandara
kami harus naik bus menuju stasiun Mochit. Harga bus-nya hanya 8 baht atau
sekitar 2400 rupiah. Harga di Thailand memang tidak jauh beda dari harga di Jakarta,
meski murah tapi busnya tidak sejelek yang ada di Jakarta. Kondekturnya juga
sangat ramah, kebanyakan dari mereka itu perempuan. So, merasa lebih amanlah.
Kejadian
lucu pertama di bus, kabanyakan penumpang akan turun di mochit sama seperti
kami. Kami sudah bilang sama kondektur kalo sudah sampai mochit bilang ya. Bus berhenti
di halte dan tiba-tiba banyak penumpang yang turun. Si kondektur langsung
teriak-teriak “No, no please come back”
dengan suara cempreng khas Thailand hahaha… Setelah semua penumpang masuk, si
kondektur sampai menghela napas lega.. Ternyata kondektur disini jujur-jujur (good first impression in Thailand).
Sampai di stasiun Mochit kita melanjutkan perjalanan ke stasiun Phrom Phong menggunakan BTS (Bus Train Sky). BTS itu semacam kereta yang jalan relnya di atas. Harganya tergantung jarak berkisar antara 15-40 bhat (Rp4500-12.000). Selain jalurnya yang di atas seperti jalan layang, bedanya lagi sistem ticketing di sini serba otomatis, jadi ga perlu lagi tuhh petugas karcis sobek kaya di Indonesia. Menutup kemungkinan sekali bagi para penumpang gelap yang ga beli karcis seperti di Indonesia. Bisa dicontoh tuh.. Di tiket penumpang juga dilengkapi dengan peta transportasi jadi ga bakal nyasar/ salah turun stasiun. Di dalam keretanya pun ada pengumuman dari operator sudah sampai dimana dan stasiun berikutnya apa, ada versi bahasa Inggrisnya jadi bener-bener ramah turis deh. Jadi pengen bahas transportasi di Thailand deh.
@stasiun Phrom Phong |
mesin untuk beli tiket --> masukkan koin |
tiket BTS lengkap dg peta |
12 tahun
silam tingkat kemacetan lalu lintas di Kota Bangkok digolongkan ke dalam
kondisi sangat parah. Mobil katanya hanya bisa melaju dengan kecepatan 18
km/jam. Namun saat saya mengunjungi kota tersebut, wuiihhhh seperti lupa kalo
dulu Bangkok pernah macet seperti di Jakarta. Pertama kali datang di Bangkok
saya langsung memuji sistem transportasi di Bangkok. Ada ada beberapa macam
moda transportasi yang dapat digunakan selama di Bangkok, dua yang paling utama
adalah BTS (Skytrain) dan MRT (Subway). Kalo BTS jalur relnya ada di atas jalan
raya, MRT jalur relnya ada di bawah tanah. Dengan 2 sistem transportasi itu
saja saya rasa sudah cukup bisa mengurai kemacetan, mungkin kalo di Jakarta diterapkan
sistem seperti itu akan sangat mengurangi masalah macet. Makanya pas tau Jokowi
mau bikin MRT saya langsung kebayang cerdasnya beliau dalam mengatasi kemacetan
di Jakarta.
BTS melaju |
@ stasiun BTS |
Oya kalo
mau naik taksi di Thailand juga bisa tuh. Ada dua macam taksi di sini ada
taxi-meter dan taksi biasa (tuk-tuk). Kalo taxi-meter mirip taksi di Indonesia
yang pake argo, kalo tuk-tuk macam angkot terbuka gitu. Sayang aku cuma nyoba
taxi-meter aja disini. Harga taxi-meter
di sini relative murah ga kaya di Indonesia yang mahal gila. Hehe, saking
murahnya bahkan untuk numpang sholat di rumah makan muslim saja kita naik
taksi, gaya banget..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar