Harusnya saya
menuliskan catatan ini februari lalu. Namun karena Mr. S mengalihkan focus saya,
akhirnya baru sekarang sempat menulis.
Tahun 2013 sungguh
menjadi tahun penuh dengan pengalaman baru. Hahaha.. ya ini benar-benar baru
dalam kehidupan saya. Apa saja hal baru itu? This is the story.
Hal baru pertama yang
saya lakukan adalah untuk pertama kalinya saya naik pesawat, hehe katro. Pesawat
pertama yang membawa saya adalah Citilink untuk tujuan Jakarta-Medan. Menikmati
indahnya pemandangan pagi saat take off dengan sambutan hangat matahari yang
baru saja keluar dari peraduannya. Huuuu
it’s very beautifull.
|
Pertama kalinya naik pesawat (20/01/2013) bersama Citilink |
Hal baru
lainnya adalah untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Pulau Sumatera. Kota
yang pertama kali saya kunjungi adalah Medan. Sebenernya berkunjung kesana
dalam rangka transit untuk penerbangan ke Bangkok. Saya sampai disana pada
tanggal 20 Januari 2012 sekitar pukul 08.00 WIB dan harus melanjutkan
perjalanan ke Bangkok pada pukul 13.00. Hmmm masih punya cukup waktu untuk
sekedar jalan-jalan ke kota Medan. Sepertinya harus memberi makan cacing-cacing
di perut yang sudah mulai demo nih sebelum melanjutkan perjalanan. Akhirnya kita
mencari rumah makan terdekat dari bandara Polonia. Namun, ternyata cukup jauh
juga mencari tempat makan yang kira-kira murah. Sampailah kita di rumah masakan
padang yang sederhana, hehe dengan harapan harganya murah. Eitss tapi jangan
salah pas mencoba masakannya wuiihhh MANTAP cuy. Lain deh dari masakan padang
yang ada di jakarta. Bahkan satu porsi nasi + tambahan nasi yang memang sudah
disediakan oelh penjualnya berhasil saya lahap, padahal biasanya baru makan
sedikit udah kenyang/ bosen. Merasakan masakan seenak ini saya pikir harganya
bakalan mahal, pas nanya ternyata Cuma 9 ribu rupiah. Wahhh jarang-jarang dapat
makanan enak nan murah seperti ini kalo di jakarta. Urusan perut sudah kelar
dan saatnya keliling Medan.
|
selamat datang di bandara Polonia Medan |
Tempat
yang ingin kita kunjungi adalah durian house, penasaran pengen nyobain pancake
durian yang katanya terkenal enak bagi yang suka durian tapi. Wah, ternyata
durian house masih jauh dari kawasan bandara dan harus naik becak untuk kesana.
Eitss becak disana itu becak yang dikendarai oleh motor, tapi bukan becak
motor. Cuma bayar 20ribu untuk kesana. Sepanjang jalan kami (aku, dita dan
affan) ngobrol sama si abang supir becak. Dia friendly banget, dan enak diajak ngobrol, namanya bang dicky. Kami tanya
kira-kira tempat yang bisa dikunjungi dalam waktu singkat mana aja ya? Ehh dia
malah nawarin untuk nganterin ke beberapa tempat yang masih menjadi icon Medan. Pertama kami diajak ke Masjid
Raya Al- Mashun.
Setiap
orang yang masuk ke Masjid itu kalo perempuan harus memakai jilbab, kalo
laki-laki harus memakai pakaian yang sopan. Bahkan bule-bule yang masuk aja
sampe ada yang pake sarung dan yang cewe pake jilbabnya rapet banget. Hihi..
Masjidnya gede dan dalemnya bagus banget. Bahkan tempat imamnya aja kaya
singgasana raja.
|
@ durian house |
|
@ Masjid Raya Al- Mashun |
|
di depan masjid, wahh kayak di Mekkah |
|
di dalam Masjid Al-Mashun |
Setelah mampir ke
masjid Al-Mashun untuk sekedar mengabadikan gambar, kami diajak bang dicky ke Istana
Maimoon. Katanya belum ke Medan kalo belum berkunjung ke istana Maimoon. Disana
kita bisa melihat meriam menangis yang katanya sangat terkenal dan legendaris di
Medan. Bangunan istana Maimoon cukup megah katanya sih memadukan unsur Melayu,
India Muslim, Indonesia, Persia, dan Eropa. Pas kita kesana sedang ada
pertunjukan musik melayu (atau memang setiap hari ada suguhan seperti itu?, ga
tau juga). Bang dicky sepanjang jalan menceritakan kota Medan tercintanya..
Hmmm informative banget, cocok deh bang kalo jadi guide. Cukup membayar 40 ribu
sudah diantar ke beberapa tempat itu, ditungguin lagi pas masuk ke
tempat-tempat itu malah ditemenin, dan bonus info Medan. Bisa jadi referensi
kalo transit ke medan dan masih punya cukup waktu untuk menikmati kota Medan,
daripada bengong di bandara.
|
@Istana Maimoon |
|
di depan kereta kencana bersama bang dicky (tengah) dan affan (kanan) |
|
di depan meriam menangis |
Waktu sudah menunjuk
angka 12. Saatnya kembali ke bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Bangkok. Sampai
jumpa Medan, sampai jumpa bang dicky hehe..Yeee, ini adalah perjalanan
international pertama saya. See u at the
next story about my trip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar